Peranan
Bioteknologi
dalam Kehidupan Manusia
Bioteknologi secara harafiah berarti
ilmu yang menerapkan prinsip - prinsip biologi.
adalah pemanfaatan teknik rekayasa terhadap
makhluk hidup, sistem, atau proses biologis untuk menghasilkan atau
meningkatkan potensi makhluk hidup maupun menghasilkan produk dan jasa bagi
kepentingan hidup manusia.
Bioteknologi tidak terlepas dari
mikroorganisme sebagai subyek (pelaku).
Mikroorganisme : virus, bakteri,
cendawan, alga,protozoa, tanaman maupun hewan.
Mikroorganisme menjadi subyek pada
proses bioteknologi karena beberapa hal berikut ini :
1. Reproduksinya sangat cepat.
Dalam hitungan menit telah
dapat berkembang biak sehingga merupakan sumber daya hayati yang sangat
potensial.Mikroorganisme dapat memproses bahan-bahan menjadi suatu produk dalam
waktu yang singkat.
2. Mudah diperoleh dari lingkungan
kita.
3. Memiliki sifat tetap, tidak
berubah-ubah.
4. Melalui teknik rekayasa genetik
para ahli dapat dengan cepat memodifikasi/ mengubah sifat mikroorganisme
sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan yang kita inginkan.
5. Dapat menghasilkan berbagai
produk yang dibutuhkan oleh manusia dan tidak tergantung musim/iklim.
Pemanfaatan mikroorganisme untuk bioteknologi sangat
membantu manusia untuk mengatasi berbagai masalah, misalnya di bidang makanan,
pertanian, pengobatan, limbah, industri, dan lainnya. Sejak tahun 6000 SM,
orang telah mengenal proses fermentasi pada bahan makanan misalnya untuk
membuat bir. Namun, bukti bahwa mikroorganisme inilah yang melakukan fermentasi
baru diketahui setelah penelitian yang dilakukan oleh Louis Pasteur
(1857-1876).
Saat ini, teknologi produksi bahan makanan
melalui fermentasi dikategorikan dalam bioteknologi konvensional/klasik.
Teknologi yang telah diterapkan untuk menghasilkan produk dalam skala industri
dengan menggunakan makhluk hidup, sistem atau prose bioteknologi dikategorikan
sebagai bioteknologi modern. Bioteknologi modern ini sangat tergantung pada
mikrobiologi, biokimia, dan rekayasa genetika.
Dampak Pengembangan Bioteknologi
Kegiatan ini juga disebut sebagai
bioteknologi tradisional. Sebaliknya, bioteknologi modern yang menggunakan
proses rekayasa genetika mulai berkembang setelah penemuan struktur DNA sekitar
tahun 1950, yang diikuti dengan penemuan-penemuan lainnya, seperti: enzim
pemotong DNA (enzim restriksi endonuklease), enzim yang dapat menggabungkan DNA
(enzim ligase). Selanjutnya ditunjukkan dengan keberhasilan menciptakan DNA
rekombinaan melalui penggabungan DNA dari dua makhluk hidup yang berbeda.
Teknologi DNA rekombinan atau yang
juga dikenal dengan teknik kloning merupakan contoh bioteknologi modern.
Bioteknologi pada saat ini lebih didasarkan kepada teknik manipulasi atau
rekayasa DNA. Manipulasi DNA dimulai dengan mengisolasi DNA yang bertanggung
jawab untuk sifat tertentu dengan bantuan enzim pemotong DNA, selanjutnya digabungkan
dengan bantuan enzim ligase dan memindahkannya pada makhluk hidup yang berbeda
seperti bakteri, hewan dan tumbuhan. Hasil dari teknik tersebut diantaranya
adalah insulin manusia yang dihasilkan dengan bantuan bakteri E. coli, kloning
domba Dolly, tanaman kapas tahan insektisida.
Bioteknologi Tradisional
Yaitu
bioteknologi yang mengoptimalkan manfaat mikroba untuk menghasilkan produk
barang / jasa sesuai kebutuhan manusia (melalui proses fermentasi) dengan cara
yang sederhana
A.
Bidang pangan
1.)
Pembuatan roti
Pada pembuatan roti, biji - bijian serelia dipecah → tepung
terigu → oleh enzim amilase → glukosa → khamir Saccharomyces cerevisiae,
memanfaatkan glukosa sebagai substrat respirasi → membentuk gelembung yang akan
terperangkap pada adonan roti → roti bertekstur ringan dan mengembang (jika
ditambah protease maka roti yang dihasilkan akan bertekstur lebih halus).
2.) Pengolahan
hasil susu
a. Keju
Pada pembuatan keju, menggunakan bakteri asam laktat (Lactobacillus
dan Sterptococcus) yang berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi
asam laktat.
C12H22O11
+ H2O → 4CH3CHOHCOOH
Laktosa Air Asam laktat
-
Susu di panaskan 90°C atau
dipesteurisasikan melalui pemanasan sebelum kultur bakteri asam laktat
dinokulasikan (di tanam)
-
Terjadi aktivitas bakteri → pH
menjadi turun + susu terpisah menjadi dadih padat dan cairan whey (Proses Pedadihan)
-
Ditambahkan enzim renin dari lambung
sapi muda (digantikan dengan enzim buatan yaitu kimosin) untuk menggumpalkan
dadih
-
Whey terbentuk dimanfaatkan sebagai pakan
sapi
-
Sedangkan dadih yang terbentuk
dipanaskan dengan suhu 32 - 42°C → keju.
Ada 4 macam jenis keju, yaitu :
1. keju sangat keras, contoh: keju
Romano, keju Permesan.
2. keju keras , contoh: keju Cheddar, keju Swiss.
3. keju setengah lunak, contoh: keju Requefort (keju biru).
4. keju lunak, contoh: keju Camembert.
b. Yoghurt
Susu dipasteurisasi → lemak dibuang →
bakteri (Lactobaphillus dan Streptococcus thermophillus) ditambahkan pada susu
dengan jumlah yang seimbang → disimpan dalam suhu 45°C selama 5 jam → pH turun menjadi 4,0 akibat didinginkan → ditambahkan cita
rasa buah jika diinginkan.
c. Mentega
Pada pembuatan mentega, mikroorganisme yang digunakan adalah
Streptococcuslactis dan Leuconostoc cremoris yang membantu proses pengasaman.
Setelah itu, susu ditambah dengan cita rasa tertentu → lemak mentega dipisahkan
→ Pengadukan lemak mentega → mentega yang siap makan.
3. Produk makanan lain
a. Sauerkraut
Sauerkraut adalah sayuran yang diasamkan agar dapat awet di
simpan.
Cara Pembuatan :
-
Sayuran (kol atau sawi) → diirisi → dicampur
dengan garam → di tekan dalam tempat penyimpanan untuk mengeluarkan udara
-
Ditambahkan bakteri asam laktat → Ph
turun menjadi 5.0
-
pH ini mencegah mikroorganisme lain
tumbuh + menimbulkan cita rasa unik akibat akumulasi zat organik oleh bakteri.
b. Penyimpanan zaitun dan timun
Zaitun dan timun dapat diawetkan dengan menyimpannya dalam
larutan garam yang ditambah bakteri asam laktat. Dalam kondisi anaerob, bakteri
tumbuh dengan subur dan menurukan pH hingga 4.0. Dengan pH rendah ini aktivitas
mikroba lain dapat dicegah.
c. Tahu
kuning, tahu putih, dan tempe dibuat dari kedelai menggunakan cendawan
Rhizopus.
d. Oncom,
dibuat dari bungkil kacang tanah menggunakan cendawan Neurospora sithopila.
e. Tapai,
dibuat dari singkong/ beras ketan dengan menggunakan khamir Saccharomyces
cereviceae.
f. Kecap,
bahan dasarnya kedelai, hasil fermentasi jamur Aspergillus
B. Bidang
pertanian
1. Hidroponik : cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah,
tetapi
dengan media air untuk media pertumbuhan tanaman,
2. Seleksi tanaman yang memiliki karakter yang unggul : biji
besar atau tinggi maupun produksi yang besar.
3. Tanaman jenis
mustard alami yang diteliti yang dapat menghasilkan tanaman, kubis, kembang
kol, dan lain sebagainya.
C. Bidang peternakan
1. Domba Ankon : domba berkaki
pendek dan bengkok, hasil mutasi alami.
2. Sapi Jersey yang diseleksi oleh
manusia agar menghasilkan susu berkrim banyak.
D. Kesehatan dan pengobatan
1. Antibiotik : untuk pengobatan (diisolasi
dari bakteri dan jamur).
2. Vaksin : mikroorganisme atau bagian mikroorganisme yang
sifat virulensi/toksin nya telah dimatikan, bermanfaat untuk meningkatkan
imunitas.
Bioteknologi Modern
Merupakan bioteknologi berdasarkan pada
manipulasi atau rekayasa DNA, yang dilakukan dengan memodifikasi gen - gen
spesifik dan memindahkannya pada organisme yang berbeda seperti bakteri,
tumbuhan, dan hewan.
A.
Bidang Pangan
1. Kandungan vitamin A pada tanaman
padi Golden rice.
2. Kentang yang telah mengalami mutasi genetik sehingga
kadar pati kentang meningkat 20% dari kentang biasa.
3. Tomat
hasil dari manipulasi genetik sehingga tidak cepat matang, tahan lama, dan
tidak cepat membusuk.
B. Bidang Pertanian
1. Tanaman jagung, kapas dan tomat yang resisten terhadap
serangan penyakit gen tertentu (setelah gennya dimanipulasi menggunakan
teknologi DNA rekombinan).
2. Hasil
radiasi dari seleksi biji - bijian kedelai menghasilkan tanaman kedelai tengger
dan kedelai hijau camar yang berumur pendek dengan produktivitas tinggi.
C. Bidang Peternakan
1. Pembelahan embrio secara fisik (spilitting) mampu
menghasilkan kembar identik pada domba, sapi, babi, dan kuda.
2. Ternak unggul hasil manipulasi
genetik, contohnya unggul pada daging dan susu.
3. Ikan salmon yang disisipkan
hormon pertumbuhan menjadi 2 kali lipat besarnya.
4.
Kambing
identik dengan domba, sapi, dan lain-lain, hasil dari pembelahan embrio secara
fisik.
D. Kesehatan
dan Pengobatan
1. Hormon insulin manusia yang dihasilkan dengan bantuan
Escherechia coli.
2. Manipulasi produk vaksin dengan menggunakan E. coli agar
lebih efisien.
3.
Hormon
pertumbuhan somatotropin hasil dari Eschericia coli.
No.
|
Kegunaan atau
Produk
|
Peranan
Organisme
|
1
|
Keju
|
Jamur atau bakteri menggumpalkan dadih
susu menjadi keju;
mikroba memberikan cita rasa khas
keju.
|
2
|
Yoghurt
|
Fermentasi dalam susu yang telah
diambil kepala susunya (skim
milk) memberikan susunan dan cita rasa
yang khas.
|
3
|
Fermentasi
|
Ragi (Khamir, "Yeast")
memfermentasikan gula menjadi alkohol, menghasilkan anggur atau bir; bakteri
meragikan sari buah-buahan menjadi asam asetat (cuka).
|
4
|
Kecap
|
Jamur memfermentasi kacang kedelai.
|
5
|
Suplemen
makanan
|
Mikroba menghasilkan protein sel
tunggal, vitamin, asam-asam
amino, dan peningkat cita rasa
makanan.
|
6
|
Obat-obatan
|
Mikroba menghasilkan antibiotika yang
melawan infeksi dan agen atau perantara kemoterapi yang melawan kanker; zat
kimia berasal dari jamur (sikloporin) menekan penolakan organ yang
dicangkokkan; tumbuhan dan tumbuhan lumut menyediakan bahan kasar untuk
berbagai obat-obatan.
|
7
|
Bahan
celup
|
Bahan celup dibuat dari pigmen yang
diekstrak dari tumbuhan dan tumbuhan lumut.
|
8
|
Pengelolaan
limbah air
|
Bakteri yang tidak membahayakan
mengubah limbah air menjadi aman dengan cara mengganti atau secara langsung
membunuh patogen di dalam limbah air; mikroba juga mencerna sebagian besar
polutan organik dalam limbah air sehingga dapat kembali
aman bagi lingkungan.
|
9
|
Hidroponik
|
Tumbuhan panen atau pertanian yang
ditanam dalam air yang
lebih banyak mengandung tambahan
nutrien daripada tanahnya.
|
10
|
Minyak
wangi dan kosmetik
lain
|
Dasar untuk kosmetik ini disuplai oleh
tumbuhan, jamur, dan
tumbuhan lumut.
|
11
|
Pertambangan
tembaga
|
Bakteri Thiobacillus ferooxidans
mengekstrak logam dari bijih
tembaga yang berkualitas rendah.
|
12
|
Pengeras
|
Ini merupakan pengeras yang digunakan
untuk memadatkan media kultur mikrobiologi (agar-agar yang diperoleh dari
ganggang merah).
|
13
|
Pengental
|
Bahan kimia yang dinamakan alginat
(diperoleh dari ganggang)
menjaga kekentalan roti puding, odol,
cat, sabun, krim, dan lain
produk didasarkan pada minyak dan air
yang sebaliknya akan
memisahkan menjadi zat cair.
|
14
|
Tanah
yang penuh dengan
kulit
kerang diatom
|
Daerah permukaan kulit kerang diatom
membuat bahan ini sebagai filter atau penyaring yang bagus. Tanah yang penuh
dengan kulit
kerang atau diatom juga merupakan alat
penggosok atau pengilap yang bagus.
|
15
|
Emas
refraktori
|
Bakteri T. ferooxidans merombak logam
(Cu, Fe) pembungkus bijih emas hingga diperoleh bijih emas murni.
|
16
|
Produksi
enzim untuk makanan dan deterjen
|
Enzim dari mikroba mengentalkan susu
untuk produksi keju; enzim yang mencerna protein melunakkan daging; enzim
laktase yang ditambahkan pada produk-produk perusahaan susu mengurangi reaksi
alergi terhadap susu;
enzim dalam deterjen cucian binatu Membongkar noda-noda protein pada kain.
|
17
|
Bahan
bakar
|
Ganggang Chichlorella mengubah sampah menjadi
minyak yang
mudah terbakar.
|
18
|
Kapas
dari nonpertanian
|
Bakteri menghasilkan serabut selulosa
bila ditumbuhkan dalam
media kultur.
|
19
|
Vaksin
|
Semua gen atau media yang mempunyai
kekebalan khusus
terhadap penyakit dihasilkan dari
mikroorganisme. Secara
tradisional, patogen dikembangbiakkan
dan dilemahkan atau
dijadikan tidak aktif. Penggunaan
secara modern mikroba yang
telah direkayasa secara genetika untuk
memberikan vaksin.
|
Jenis mikroba
|
Produk makan atau minuman
|
|
A
|
Acetobacter xylinum
|
Nata de coco
|
B
|
Candida utilis
|
Protein sel tunggal
|
C
|
Rhizopus oligosporus
|
Tempe
|
D
|
Lactobacillus bulgaricus
|
Yoghurt
|
E
|
Penicillium camemberti
|
Keju lunak
|
·
Plasma Nutfah :
Diartikan
sebagai kisaran keanekaragaman genetic yang menyangkut individu-individu luas
sampai bibit unggul masa kini. Hilangnya plasma nutfah akan menyebabkan
keanekaragaman hayati menurun.
Hal ini dapat terjadi apabila budidaya hanya dilakukan pada hewan atau tumbuhan
yang unggul saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar